Pelajar saling bunuh menjalar lagi. Tanpa ada rasa takut, mereka
menenteng senjata tajam kemudian baku hantam di tengah keramaian
lalulintas di Jalan Payakumbu Minangkabau Setia Budi Jakarta Selatan, Rabu (26/9)
siang 12.30 wib . Bentrok berdarah ini meminta nyawa satu murid SMK Yake 66 . Ia tewas di
ujung sajam seorang siswa. Dua jam kemudian, pelajar pembunuh itu
ditangkap saat menonton petugas memeriksa lokasi tawuran.
Denny Yanuar alias Yadut, 17 Warga Jl Manggis I Manggarai Selatan Tebet Jaksel , tewas dengan luka di perut dan
pinggangnya.sebelah kiri Siswa kelas XII SMA Yayasan Karya 66 (Yake), Kampung
Melayu, tergeletak tampa daya di pinggir jalan. Pelakunya, APU, 16,
dibekuk polisi saat menonton petugas memeriksa lokasi tempatnya membacok
korban.
Saksi Mata Jak petugas parkir
menyebutkan " ada dua Metromini bermuatan pelajar 61 dan 62 bertemu di pertigaan Minangkabau ,
kedua pelajar itu turun dai SMK Yake dan SMK Kaze . Mereka “Tau-tau mereka tawuran dan tergelat satu orang pelajar bersimpah darah posisi telungkup ”
Satu kubu jumlahnya sampai 15 pelajar, kubu lainnya cuma delapan anak
sekolah. Pertikaian berat sebelah ini memaksa delapan pelajar berlari
menyelamatkan diri ke daerah Minangkabau, Manggarai. Tapi, Denny yang berlari paling belekang jatuh. Remaja kelahiran Jakarta , 7 Januari 1995 itu langsung dikeroyok. Ayunan sajam mengenai
perut sebelah kiri. Ia ambruk tanpa nyawa. Melihat korban jatuh,
kawanan pelajar berlari secepat kilat mencari selamat. Menggunakan
taksi, teman korban membawa korban ke RSCM.
BUANG BARANG BUKTI
Polsek Tebet dan Setia Budi serta dari Polres Metro Jaksel yang mendapat laporan tawuran langsung datang ke tempat itu.
Meski tak lagi mendapati korban, mereka meminta keterangan warga
setempat. Teman-teman Denny juga dimintai kesaksiannya. Bermodalkan keterangan ciri-ciri pelaku pembacokan, Kasat Reskrim Polres
Jakarta Selatan, AKBP Hermawan, bahu- membahu dengan Kanit Resmob AKP
Didi mengusut kasus itu. Mereka juga memeriksa lokasi pembacokan.
Saat olah tempat kejadian perkara itu, petugas dibantu warga
mendapati APU, pelajar SMA Kartika Zeni (Kaze), berada di antara warga
yang mengerubungi polisi memeriksa lokasi pembunuhan. Meski tak lagi
berseragam sekolah, wajahnya dikenali. Pelajar sadis itu langsung
digelandang ke kantor polisi.
“Dalam pemeriksan, tersangka mengaku membuang clurit yang digunakan
untuk membacok korban. Senjata tajam itu kami temukan di kebun kosong di
Manggarai,” ujar AKBP Hermawan. “Ia bisa dijerat dengan pasal 338 KUHP
tentang pembunuhan.”
Malam hari, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M. Nuh, mendatangi
Polres Jakarta Selatan. Ia menemui tersangka APU untuk mengetahui
kejadian yang sebenarnya.
Pejabat yang datang kerumah duka untuk menyampaikan duka cita , Camat Tebet Edy Suherman , Lurah Manggarai , Kapolsek Tebet Kopol Suyatno.Sh, Wakasat Binmas, Kasat Reskrim Polres Metro Jaksel , Mendiknas , Kepala Sekolah SMK Yake " Semoga Deny adalah korban tawuran yang terakhir jangan sampai ada korban lagi "
Kematian Denny membawa derita mendalam bagi ibunya, Suyanti, 42.
Mendapati putra tercinta tak lagi bernyawa di kamar mayat RSCM, wanita
pedagang makanan di dekat Sekolah Assyafiiyah itu histeris. “Denny,
jangan tinggalkan ibu, nak,” tangis wanita yang rambutnya dicat coklat
itu.
Bagi perempuan itu, Denny adalah harapannya. Remaja yang dikekenal
pandai bergaul ini adalah anak semata wayang dari pernikahannya dengan
Rudi. “Bu Suyanti itu sendirian membesarkan Denny,” ungkap Nurul, sepupu
Denny. “Ia bercerai dari suaminya saat Denny masih bayi. Sejak itu, tak
ada yang tahu keberadaan ayahnya Denny.”
Kesedihan juga dirasakan kerabat dan teman-teman Yadut. Sejak siang,
mereka memenuhi rumah duka di Jalan Manggis, Manggarai Selatan. Jenazah
pelahar itu dibawa pulang sekitar Pk. 19:00. Rencananya, ia dimakamkan
di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan, Kamis (27/9) jam 10.00 wib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar